President AS Barack Obama (kanan) menerima kunjungan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye di Gedung Putih, Selasa (7/5).
Presiden Amerika Barack Obama menerima Presiden Korea Selatan Park
Geun-hye di Gedung Putih, Selasa, untuk melakukan pembicaraan yang
diperkirakan akan berfokus pada Korea Utara dan ancaman-ancaman
nuklirnya.
Para pejabat Gedung Putih mengatakan, pertemuan itu dimaksudkan untuk menegaskan kembali komitmen Amerika terhadap pertahanan Korea Selatan.
Presiden Park berada di Amerika untuk melakukan lawatan lima hari, yang ia mulai Senin lalu di PBB, New York. Sekjen PBB Ban Ki-moon memuji tanggapan pemimpin Korea Selatan yang disebutnya “tegas tetapi terukur” terhadap provokasi-provokasi Korea Utara.
Korea Utara secara bertahap mengurangi intensitas retorikanya, setelah berpekan-pekan mengancam akan melakukan serangan konvensional dan nuklir terhadap Amerika dan Korea Selatan.
Hari Senin, para pejabat Amerika menyatakan mereka meyakini Korea Utara telah mencabut status siap luncur dua misil jarak menengahnya, tampaknya dalam upaya meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Amerika Serikat tengah menjalin kerjasama erat dengan Seoul terkait “tantangan yang dipicu oleh tingkah laku Korea Utara.” Ia mengatakan kedua pemimpin juga akan membicarakan hubungan ekonomi dan menyebut hubungan antara Amerika dan Korea Selatan “sangat penting.”
Park memulai kunjungan lima harinya ke Amerika Serikat di PBB hari Senin (6/5). Sekjen PBB Ban Ki-moon memuji presiden Korea Selatan itu atas apa yang disebutnya “tanggapan yang tegas, tetapi wajar” atas provokasi Korea Utara.
Pemimpin PBB itu mengatakan ia sudah siap membantu meredakan ketegangan dan memajukan perdamaian di semenanjung Korea, setelah ancaman baru-baru ini dari Utara untuk menyerang Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Para pejabat Gedung Putih mengatakan, pertemuan itu dimaksudkan untuk menegaskan kembali komitmen Amerika terhadap pertahanan Korea Selatan.
Presiden Park berada di Amerika untuk melakukan lawatan lima hari, yang ia mulai Senin lalu di PBB, New York. Sekjen PBB Ban Ki-moon memuji tanggapan pemimpin Korea Selatan yang disebutnya “tegas tetapi terukur” terhadap provokasi-provokasi Korea Utara.
Korea Utara secara bertahap mengurangi intensitas retorikanya, setelah berpekan-pekan mengancam akan melakukan serangan konvensional dan nuklir terhadap Amerika dan Korea Selatan.
Hari Senin, para pejabat Amerika menyatakan mereka meyakini Korea Utara telah mencabut status siap luncur dua misil jarak menengahnya, tampaknya dalam upaya meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Amerika Serikat tengah menjalin kerjasama erat dengan Seoul terkait “tantangan yang dipicu oleh tingkah laku Korea Utara.” Ia mengatakan kedua pemimpin juga akan membicarakan hubungan ekonomi dan menyebut hubungan antara Amerika dan Korea Selatan “sangat penting.”
Park memulai kunjungan lima harinya ke Amerika Serikat di PBB hari Senin (6/5). Sekjen PBB Ban Ki-moon memuji presiden Korea Selatan itu atas apa yang disebutnya “tanggapan yang tegas, tetapi wajar” atas provokasi Korea Utara.
Pemimpin PBB itu mengatakan ia sudah siap membantu meredakan ketegangan dan memajukan perdamaian di semenanjung Korea, setelah ancaman baru-baru ini dari Utara untuk menyerang Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Posted By : Lensa Surabaya
News Source : VOA Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar