Indonesia harus meningkatkan kemampuan dalam bidang sains, inovasi, dan teknologi agar bisa bersaing di dunia internasional. Untuk itu, dalam forum APEC 2013 di Surabaya, perlu diperkuat kerja sama dengan negara lain agar terjadi transfer teknologi.
Hal itu disampaikan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta saat gelar preskon di JW Mariot, usai memberi sambutan dalam Meeting of Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Policy Partnership on Science, Technology and Innovation (PPSTI), baru-baru ini.
Menristek menekankan pentingnya Indonesia dalam penguasaan teknologi. Sebab, hal ini akan meningkatkan kemampuan dalam segala bidang. Di antaranya meningkatkan kesejahteraan, produktivitas, pelayanan, dan meningkatkan pertahanan.
Lebih lanjut dikatakan “Kita harus sejajar dengan mereka. Kita tidak ingin hanya jadi pasar. Kalau perlu, produk yang mereka buat harus diproduksi bersama dengan kita,”
Pemerintah dalam peningkatan kemampuan teknologi, jelas dia, meliputi tujuh bidang. Di antaranya teknologi pertanian dalam hal ini ketahanan pangan, teknologi untuk pengembangan energi alternatif, kesehatan dan obat, Information and Communications Technology (ICT), teknologi transportasi, nano teknologi, dan teknologi industri pertahanan. Terkait PPSTI, tahun ini ada tiga hal yang hendak dicapai.
Antara lain, membentuk struktur yang bisa memenuhi kepentingan anggota, dan meningkatkan peran dari komponen yang ada di PPSTI seperti pemerintah, akademisi, dan bisnis. Kemudian yang ketiga membentuk rencana kegiatan, baik jangka menengah maupun jangka panjang. “Kita harapkan nanti muncul rekomendasi kebijakan bidang sains, teknologi, maupun inovasi,” Menristek mengakhiri preskon yang di hadiri para wartawan cetak, elektronik dan media online. (Lily Santoso)
Posted By : Lensa Jakarta
Nerws Source : RCRnews Indonesia TV Online
Photo : Menristek Gusti Muhammad Hatta saat preskon di JW Mariot Surabaya / RCRnews Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar